Bandung Barat-
Syeikh Dr. Muhammad Rojab Dieb, putra pertama dari ‘ulama besar Syam sekaligus pimpinan Thoriqoh Naqsabandiyah Syeikh Dr. Rojab Subhi Dieb memberikan tausiyah pada Rabu (07/12) di Pondok Pesantren Ar-Risalah. Tausiyah secara langsung diterjemahkan oleh guru kami Dr. KH. Mohammad Rafiqul ‘Ala, Lc., MA.
Syeikh Dr. Muhammad Rojab Dieb mengungkapkan sangat mencintai, menyayangi para jamaah yang hadir serta berharap kumpulnya kita di majlis ini hanya dengan satu niat yang sama yaitu mengharap ridlo Allah.
Beliau mengatakan sangat bahagia datang ke negera Indonesia karena Indonesia merupakan negara islam terbesar di dunia. Kebahagiaan saat mengunjungi Indonesia beliau sampaikan dalam sebuah pernyataan,
“Setiap kali saya menziarahi Indonesia, setiap datang, saya bahagia, datang lagi, saya bahagia lagi, datang lagi, dan saya tambah bahagia. Setiap kali saya mengunjungi Pondok Pesantren/Lembaga-lembaga islam lainnya, saya melihat di sana ada kebahagiaan, ada ketenangan karena agama ini terus disyiarkan.”
Syeikh Muhammad Rajab Dieb tiba di Indonesia pada Senin sore (05/12) bersama istri dan kedua putranya Syeikh Umar Muhammad Rajab dan Syeikh Amir Muhammad Rajab. Hari Selasa beliau mengunjungi Pondok Pesantren Darul Halim, pada sore harinya beliau mengunjungi Pondok pesantren Baitul Huda, dan Hari Rabu beliau mengunjungi Pondok Pesantren Ar-Risalah Cisarua.
Beliau melihat sesuatu yang berbeda di pesantren ini, “Saya melihat dan juga mendengar ada sesuatu yang berharga di sini, dari yang berkhidmat disini itu merupakan sesuatu yang bermanfaat untuk agama ini.”
Beliau mengunjungi beberapa pesantren dan beliau melihat indahnya akhlak dan ilmu yang luar biasa. Selain itu nama-nama pesantren yang beliau kunjungi menunjukan sesuatu yang berharga. Termasuk Pondok Pesantren Ar-Risalah Cisarua, pada hakikatnya ini meneruskan risalah dari Rasulullah shallahu alaihi wasallam.
Dalam muqoddimah syeikh menyampaikan harapannya kepada Pondok Pesantren Ar-Risalah terkait Rasulullah shalaahu alaihi wasallam, “Saya berharap kedepan pondok ini akan menjadi pondok yang membahagiakan rasul. Karena negara Indonesia mayoritas penduduknya beriman, berakhlak, yang sangat jelas rindu dengan Rasulullah shallahu alaihi wasallam dan saya melihatnya disini, di pondok ini, juga di pondok-pondok lain yang saya kunjungi.”