Membentuk Generasi Cerdas, Sholeh, Muslih Waj'alna Lil Muttaqina Imama

 Pilbup: Ribuan Ulama dan Habaib Mengetuk Pintu Langit 

Pilbup: Ribuan Ulama dan Habaib Mengetuk Pintu Langit 

Bandung Barat- Ar-Risalah Cisarua

 

       Rabu, 20 November 2024 diselenggarakan istighosah dan ijtima’ ribuan alim ulama, habaib, dan santri kabupaten Bandung Barat mendoakan dan mendukung pasangan Edi Rusyandi dan Unjang As’ari (EDUN) dengan nomor urut 4 di Pondok Pesantren Ar-Risalah, Sukamaju, Pasirhalang - Cisarua - Kab. Bandung Barat.

 


       Dalam mengawali sambutannya, pengasuh pondok pesantren Ar-Risalah KH. Dr. Mohammad Rofiqul A'la, beliau menyampaikan bahwa berkumpulnya para alim ulama dan habaib ini, adalah untuk bersama-sama menyamakan niat dalam rangka ikhtiyar dan mendoakan kebaikan untuk Kab. Bandung Barat agar lebih baik lagi. Karena kebaikan bukan hanya untuk mereka yang hadir, tapi untuk semua masyarakat Kab. Bandung Barat. Kebaikan itu haruslah dimulai dari diri kita, karena kebaikan atau keburukan pemimpin sangatlah dipengaruhi oleh kebaikan atau keburukan rakyatnya.

 

       Pada kesempatan ini pengasuh pondok pesantren Ar-Risalah, sebagai tuan rumah, beliau memaparkan tentang bagaimana langkah-langkah menuju kab. Bandung Barat yang lebih baik, yaitu:


1.    Harus dimulai dari kita sendiri, karena kebaikan rakyat akan melahirkan pemimpin yang baik. Seorang muslim yang senang ibadah pasti akan senang jika dipimpin oleh orang yang juga ahli ibadah.

       Kita yang ahli sholat, sudah seharusnya menyukai dan mengutamakan pemimpin yang ahli sholat, kita yang dianggap oleh masyarakat sebagai ustadz, ajengan, kiai, santri, tentunya senang dengan santri. Kita yang berakidah ahlussunnah wal jamaah, yang biasa tahlilan, manaqiban, maulidan, istighosahan, tentu tidak akan mengutamakan yang anti amaliyah aswaja.

 

2.    Mental mengharap pemberian dari pemimpin harus dirubah dengan mental “sumbangsih apa  yang bisa saya berikan untuk membantu tugas pemimpin”, sehingga ada izzah (kemuliaan) dalam diri setiap pribadi masyarakat.


       Kita harus menanamkan jiwa ikhlas dalam berjuang. Jiwa memberi bukan mengharap diberi. Makanya, sekarang ini "kita yang mengundang kang Edi", karena kita ingin memberi kepada beliau. Ulama itu ahlullah, ahlu kitabillah, untuk itu berkumpulnya kita disini dalam rangka istighosah mengetuk pintu langit, untuk kesuksesan hajat kang Edi dan kang Unjang. Dan, jika nanti Kang Edi dan Kang Unjang lah yang berikan kemenangan, kita tidak usah membebani beliau berdua dengan berbagai permohonan, tapi kita bantu apa yang bisa kita perbantukan. Jadi, inilah ikhlas dalam perjuangan, inilah izzah sejati para ulama.

 

3.    Prinsip membela yang baik dan benar harus terus ditanamkan, bukan sebaliknya yaitu membela yang salah, sehingga kedzaliman tidak akan berjaya di atas keadilan.


       Ada kisah seorang pria menguburkan anjingnya di pekuburan kaum muslim. Sehingga, karena diduga menistakan umat Islam, maka ia dilaporkan kepada pihak yang berwajib untuk diadili dihadapan hakim. Sang hakim pun bertanya, "Benarkah Anda menguburkan bangkai anjing di pekuburan khusus untuk orang Islam?"


Tanpa ragu pria tersebut menjawab, "Ya, benar, Yang Mulia. Aku menguburkan bangkai anjing itu di pekuburan orang Islam, karena anjing itu semasa hidup telah berwasiat seperti itu dan aku hanyalah berniat menjalankan wasiatnya." Sang hakim yang nampaknya merasa diejek menimpali dengan garang, "Anda berbuat salah dengan menguburkan bangkai anjing bukan pada tempatnya. Aku akan menghukum Anda, dan sekarang, apakah Anda bermaksud menghina hakim?"


Mendengar teguran keras dari sang hakim, maka pria itu menimpali, "Maaf Yang Mulia Bapak Hakim. Aku tidak bermaksud menghinamu, tetapi aku mohon izin menambahkan keterangan, bahwa anjing tersebut juga berwasiat agar aku memberikan sebagian harta miliknya sejumlah 1000 dinar (uang emas) untuk Yang Mulia."


Tiba-tiba saja, setelah mendengar wasiat anjing tersebut, ekspresi wajah sang hakim menampakkan kegembiraan, dan ia berkata, "Sungguh seekor anjing yang baik, telah berwasiat dengan amal yang sangat baik. Tentulah anjing tersebut adalah keturunan anjing Ashabul Kahfi yang dijamin surga itu."


Betapa sang hakim yang semula garang sangat ingin menghukum, tiba-tiba suasana hatinya secepat kilat berubah ingin membebaskannya, hanya karena ada "Syaiun 'ajib (sesuatu yang mengagumkan)", sehingga ia pun segera mendapatkan dalil bahwa anjing tersebut adalah keturunan anjing Ashabul Kahfi, sebagai dalih untuk membenarkan keputusannya.


       Kisah ini adalah ilustrasi dari realitas kehidupan saat ini, kadangkala seorang tokoh masyarakat, yang diikuti banyak orang, terbeli kebijakannya, keadilannya, meski bertentangan dengan kebenaran dan nuraniya, oleh sesuatu yang menyenangkan hatinya, menguntungkan pribadinya, atau pengaruh lainnya, berupa uang, harta benda, jabatan ataupun yang lainnya.

 

4.    Berdoa selalu untuk kebaikan penguasa dan masyarakat Kab. Bandung Barat, karena senjata mukmin adalah doa, dan janji ijabah Allah Swt adalah nyata.


       Acara ini adalah untuk mendo'akan kang Edi dan kang Unjang. Karena senjata umat islam adalah doa. Kita tidak pernah tau kapan doa kita di ijabah, dan siapa tahu salah satu dari ribuan yang hadir ada yang mustajab. Karena andaikan kita punya satu doa mustajab,  maka sudah seharusnya kita hadiahkan untuk pemimpin kita, karena kebijakan baik dan adilnya akan banyak memberikan kemanfatan pada umat. Beliau menutup sambutannya, dengan mendo'akan agar Allah Swt memberikan kemenangan kepada Kang Edi dan Kang Unjang. Aamiin.

 


       Acara istighosah dan doa bersama ini, yang semula diperkirakan dihadiri 1000 ulama dan habaib, ternyata yang datang jauh melebihi target panitia, ungkap ustadz Gari Abdul Jabar selaku ketua pelaksana, semua ini menunjukkan banyaknya para ulama dan habaib juga masyarakat Kab. Bandung Barat yang benar-benar menginginkan Kab. Bandung Barat mendapatkan Bupati dan Wakil Bupati yang lebih baik, dan kuatnya kepercayaan mereka untuk mengamanahkan itu kepada pasangan no. urut 4, Edi Rusyandi dan Unjang Asari.***


Share :


Jazakalloh Khoir Telah Menjadi Bagian Jaringan Penyebar Media ARRISALAH.ID