Bandung Barat – Ar-Risalah Cisarua
Ahad, 29 Juni 2025 Pondok Pesantren Ar-Risalah melaksanakan tes penerimaan santri baru gelombang ketiga, gelombang terakhir dalam proses penerimaan santri baru tahun ini. Dalam kesempatan ini, Abah (Pengasuh Pondok Pesantren Ar-Risalah) menyampaikan sambutan yang begitu dalam dan menyentuh hati, membuka gerbang awal perjalanan ilmu para pewaris Rasulullah SAW.
Ahlan wa Sahlan: Menyambut dengan Wasiat Rasulullah
Dengan penuh semangat, Abah membuka sambutan dengan kalimat, "Ahlan wa sahlan wa marhaban, selamat datang di Pondok Pesantren Ar-Risalah. Selamat menjadi bagian dari keluarga besar kami." Kalimat ini bukan sekadar basa-basi, tetapi sebuah warisan akhlak yang diwariskan langsung oleh Rasulullah SAW kepada sahabat mulianya, Sayyiduna Abdullah bin Mas’ud r.a.
Nabi pernah berpesan bahwa akan datang santri-santri dan para penuntut ilmu dari berbagai penjuru ke Mekah dan Madinah untuk mendekat kepada ulama, sahabat didikan Rasulullah SAW. Kepada Abdullah bin Mas’ud, Rasul mewasiatkan agar mereka disambut dengan penuh penghormatan. Maka, setiap kali para santri datang, Abdullah bin Mas’ud menyambut mereka dengan kalimat: "Ahlan wa sahlan bi wasiyyati Rasulillah"—“Selamat datang, wahai para santri yang diwasiatkan oleh Rasulullah untuk kami muliakan dan didik sebaik mungkin.”
Niat yang Harus Kita Satukan
Abah kemudian mengajak seluruh orang tua dan wali santri untuk menyatukan niat dalam perjuangan ini. Ada tiga niat utama yang harus ditanamkan dalam hati setiap orang tua:
1. Memuliakan Umat Nabi Muhammad SAW
Meskipun secara hukum anak-anak ini adalah tanggung jawab kita sebagai orang tua, namun sejatinya mereka adalah umat Nabi, titipan Rasulullah yang harus kita jaga. Dulu para sahabat siang malam berjuang jihad fii sabilillah agar orang-orang masuk Islam. Kini, anak-anak kita telah lahir sebagai Muslim, tugas kita menjaga mereka agar tetap dalam ketaatan dan sujud kepada Allah.
2. Menjaga Amanah Allah dan Menyelamatkan Anak dari Kebodohan
Allah telah memperingatkan dalam Al-Qur’an: وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ اِمْلَاقٍۗ
“Janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut miskin” (QS. Al-Isra: 31). Para ulama menafsirkan bahwa membiarkan anak tanpa ilmu agama termasuk bentuk ‘pembunuhan halus’ yang sering tidak disadari. Maka, mengantarkan mereka ke pesantren adalah langkah untuk memberi mereka kehidupan hakiki.
3. Menyelamatkan Diri dan Anak dari Kehilangan Iman di Masa Depan
Para ulama dahulu gelisah bukan karena kemiskinan atau kehilangan harta, tetapi karena takut anak-anak mereka tidak mengenal Allah setelah mereka tiada. Maka, mari kita bangun niat yang lurus agar saat kita wafat, anak-anak kita tetap menjadi penyembah Allah yang teguh dan istiqamah, bahkan masih mengirimkan Al-Fatihah untuk kita.
Apa Itu Ar-Risalah?
Abah menjelaskan bahwa Ar-Risalah bukan sekadar nama, melainkan membawa misi besar: Risalah An-Nabawiyyah, warisan kenabian yang dijaga dan diteruskan melalui ilmu. Maka, setiap santri di sini akan diajarkan ilmu agama secara mendalam. Yang kedua, bahwa menjaga agama ini adalah dengan ilmu. Warisan para nabi itu bukan berupa harta, tetapi ilmu, dan ulama adalah para pewarisnya. Pondok Pesantren Ar-Risalah selain menjaga warisan nabi juga menjadikan anak-anak kita sebagai pewaris para nabi. Karena itu, banyak tokoh pondok pesantren dari Jawa maupun luar Jawa mempercayakan anak-anak mereka ke Ar-Risalah.
Lebih lanjut, pondok ini menjunjung tinggi manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah: Dalam fikih, mengikuti empat madzhab yang diakui: Syafi’i, Hanafi, Maliki, dan Hambali. Dalam akidah, mengikuti Imam Abu Hasan Al-Asy’ari dan Imam Abu Manshur Al-Maturidi. Dalam tasawuf, mengikuti manhaj Imam Al-Ghazali dan Imam Al-Junaidi. Artinya pondok ini mengikuti ahli sunnah wal jama’ah, kami bukan syiah, kami bukan khawarij. Pondok ini adalah pondok yang kuat dengan dalil-dalilnya yang tidak meninggalkan ke-Indonesiannya.
Program Unggulan Ar-Risalah
Meski secara usia Ar-Risalah masih tergolong muda, secara keilmuan dan sanad, pondok ini adalah sambungan dari pesantren-pesantren tua yang kuat sanad dan keilmuannya.
Ada tiga program unggulan di Ar-Risalah:
1. Program PDF (Pendidikan Diniyah Formal) dari Kementerian Agama, dengan 75% pelajaran berupa kitab salaf, diajarkan oleh ustadz-ustadz lulusan pondok Sarang yang mondok lebih dari 12 tahun.
2. Program Bahasa (Lughah): Arab dan Inggris, karena bahasa adalah kunci dakwah global.
3. Program Al-Qur’an: Setiap santri wajib mengikuti program ini, dengan sanad yang sambung dengan ulama-ulama Nusantara dan ulama Luar Negeri (Damaskus-Suriah).
Prestasi yang Sudah Diraih
Baru-baru ini, santri Ar-Risalah meraih:
Juara 2 tingkat Nasional dalam Imtihan Wathani
Juara 1 se Jawa Barat dalam Imtihan Wathani
Prestasi membanggakan di ajang CBT MQKN 2025 Jawa Barat meskipun tanpa persiapan—masuk peringkat 2, 3, dan sepuluh besar.
Menutup sambutannya, Abah berpesan dengan satu kalimat tegas namun sarat makna:
"Sudah berani masuk Ar-Risalah, harus berani capek." Karena memang jalan ilmu itu bukan dengan jalan malas. Tapi siapa yang bersabar di jalan ilmu, kelak akan memetik hasilnya dengan kebanggaan dan keberkahan yang tak tergantikan.***