Membentuk Generasi Cerdas, Sholeh, Muslih Waj'alna Lil Muttaqina Imama

 Keutamaan Berbakti Kepada Orang Tua

Keutamaan Berbakti Kepada Orang Tua

Bandung Barat – Ar-Risalah Cisarua

 

Berbakti kepada orangtua atau Birul Walidain memiliki beberapa keutamaan. Dr KH Mohammad Rofiqul A’la Lc MA atau biasa disapa Abah di kalangan para santrinya menjelaskan bahwa ada beberapa keutamaan berbakti kepada orang tua. 

 

Abah menyampaikan, banyak ayat Al-Qur’an dan Hadits Nabi Saw menyebutkan tentang beberapa keutamaan Birul Walidain atau berbakti kepada orangtua. Hal tersebut menegaskan bahwa berbakti kepada orangtua merupakan hal yang disyari’atkan dalam agama Islam.

 

Berikut beberapa ayat Al-Qur’an tentang perintah berbakti kepada orang tua:

 

1.    Al-Qur’an Surah An-Nisa ayat 36

 

Allah Subhanahu wata’ala berfirman,

 

 وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا 

 

Artinya: “Dan kalian sembahlah Allah dan jangan kalian sekutukan Ia dengan apa pun, dan dengan bersikap baik kepada kedua orang tua.” 


 
2.    Al-Qur’an Surah Al-Isra’ ayat 23

 

Allah Subhanahu wata’ala berfirman,


وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

 

Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.”

 

Sedangkan pada Hadist Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam yakni:

 

Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam bersabda, 

 

عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه سألتُ رسولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قلتُ يَا رسولَ الله أَيُّ العملِ أفضَلُ قال الصلاةُ على مِيْقاتِها قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ قال ثُمَّ بِرُّ الوالِدَيْنِ قلتُ ثُمَّ أَيٌّ قال الجِهادُ في سبيلِ اللهِ   

 

Artinya, “Dari sahabat Abdullah bin Mas’ud ra, ia bertanya kepada Rasulullah, ‘Wahai Rasulullah, apakah amal paling utama?’ ‘Shalat pada waktunya,’ jawab Rasul. Ia bertanya lagi, ‘Lalu apa?’ ‘Lalu berbakti kepada kedua orang tua,’ jawabnya. Ia lalu bertanya lagi, ‘Kemudian apa?’ ‘Jihad di jalan Allah,’ jawabnya,” (HR Bukhari dan Muslim).

 

Firman Allah Subhanahu wata’ala dan Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam tersebut merupakan penegasan bahwa Birul Walidain atau berbakti kepada orang tua merupakan salah satu amal paling utama.

 

Abah menyampaikan beberapa keutamaan Birul Walidain atau berbakti kepada orang tua dalam acara pengajian rutin bulanan “NGAJAGI” (Ngaji Keluarga Santri) Ar-Risalah pada ahad (13/11) di Masjid Al-Habibul Musthofa pesantren Ar-Risalah. 

 

Berbakti kepada orang tua memiliki beberapa keutamaan antara lain:

 

1. Mendapatkan ridho dari Allah Subhanahu wata’ala

 

Seseorang yang berbakti kepada orang tua akan mendapatkan ridho Allah Subhanahu Wata’ala. Hal ini sesuai Hadist Nabi Shallallahu alaihi wasallam yakni,

 

رِضَا اَللَّهِ فِي رِضَا اَلْوَالِدَيْنِ, وَسَخَطُ اَللَّهِ فِي سَخَطِ اَلْوَالِدَيْنِ


Artinya: "Ridho Allah swt bergantung dari ridho kedua orang tua dan kemurkaan Allah swt bergantung dari kemurkaan orang tua.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, Hakim)

 

Lantas apa makna ridho robbi dan ridho walid? 

 

Abah mengungkapkan bahwa rahasia kalimat Rabb, adalah mengurus semua yang kita butuhkan baik ruh maupun jasad. Jika orang itu di ridhoi Allah Subhanahu wa ta’ala, maka bisa dipastikan bahwa dia senantiasa mendapatkan rahmat Allah Subhanahu wa ta’ala.

 

Sedangkan manusia dapat memasuki surga hanya dengan rahmat Allah Subhanahu wata’ala bukan karena amal shalihnya. Sehingga dapat disimpulkan yang paling dibutuhkan oleh kita sebagai manusia atau hamba Allah Subhanahu wa ta’ala adalah rahmat-Nya. 

 

2. Mendapatkan hidayah dari Allah subhanahu wata’ala serta dikehendaki kebaikan oleh-Nya

 

Salah satu cara agar kita bisa menadapatkan hidayah dan dikehendaki menjadi orang yang baik oleh Allah Subhanahu wata’ala adalah dengan berbakti kepada orangtua.

 

Ketika kita sudah diberikan hidayah, maka ibadah pun menjadi mudah. Ada orang-orang yang dekat rumahnya dengan masjid, namun jika tidak ada hidayah dari Allah Subhanahu wata’ala, maka tidak akan shalat berjamaah di masjid karena terasa berat.

 

Sebaliknya, ada orang yang sudah diberikan hidayah oleh Allah Subhanahu Wata’ala, meskipun rumahnya jauh dari masjid tapi tetap melaksanakan ibadah shalat berjamaah di masjid.

 

Selain itu, orang yang dikehendaki baik oleh Allah Subhanahu wata’ala maka akan diberikan pemahaman agama, karena pemahaman agama adalah modal hamba untuk bisa ibadah dengan benar kepada Allah Subhanahu wataa’ala.

 

Hal ini sesuai dengan hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,

 

مَن يُرِدِ اللهُ به خيرًا يُفَقِّهْه في الدينِ  

 

“Barang siapa yang dikehendaki kebaikan, maka akan dimudahkan pemahaman agamanya.” (HR.Bukhari)

 

Ridho orang tua yang mengundang ridho Allah Subhanahu wataa’ala yakni ketika orang tua melihat anak mereka senantiasa menjaga ketaatan kepada Allah Subhanahu wata’ala, kemudian rajin beribadah kepada-Nya dilanjutkan rajin menuntut ilmu Agama. Sehingga hati orang tua mereka tenang saat akan meninggalkan dunia ini dikarenakan keshalihan anaknya.

 

3. Mendapatkan surga melalui pintu terluas dan termudah

 

Hal ini sesuai dengan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,

 

الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوِ احْفَظْهُ   

 

“Orang tua adalah pintu surga yang paling baik. Kalian bisa sia-siakan pintu itu atau kalian bisa menjaganya” (HR. Tirmidzi).

 

عن أبي الدرداء رضي الله عنه أنَّ رجلاً أتاه، فقال إِنَّ لِي امرأةً، وإِنَّ أمِّي تَأْمُرُنِي بِطَلَاقِها، فقال له أبو الدرداء سمعتُ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم يقول الوالِدُ أوسَطُ أبوابِ الجَنَّةِ، فإِنْ شِئْتَ فأضِعْ ذلِكَ البَابَ أو احْفَظْهُ 

 

Artinya, “Dari sahabat Abu Darda ra, seseorang mendatanginya dan berkata, ‘Aku mempunyai seorang istri, tetapi ibuku memintaku untuk menceraikannya.’ Abu Darda ra berkata, ‘Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, ‘Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Jika mau, kau boleh menyia-nyiakan pintu tersebut atau kau boleh merawatnya,’’” (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

 

4. Memiliki Do’a yang mustajab

 

Salah satu tabi’in yang memili doa mustajab karena berbakti terhadap orang tuanya ialah Uwais Al Qorni. Ia merupakan seorang anak yang berbakti pada orang tuanya. Anadaikata ia bertemu dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam maka ia menjadi sahabat. 

 

Pada suatu hari, Uwais Al Qarni ingin menemui Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam di kota Madinah. Sesampai di Madinah, Uwais Segera mencari rumah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam. Setelah menemukan rumah Nabi, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam, keluarlah seseorang seraya membalas salamnya. Segera saja Uwais Al Qarni menyakan Nabi yang ingin dijumpainya. Namun ternyata Nabi tidak berada di rumahnya, beliau sedang berada di medan pertempuran. Lalu Uwais Al Qarni menanyakan waktu kepulangan Nabi. Sementara itu, Uwais Al Qarni mengingat pesan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan. Akhirnya ia pun memutuskan untuk pulang dan tidak bertemu dengan Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam.

 

Keutamaan Uwais Al Qarni terdapat dalam hadits riwayat Muslim dan Ahmad. 


Dalam hadits riwayat Muslim disebutkan (yang artinya), Umar bin Khattab berkata, "Aku mendengar Rasulullah bersabda: Sesungguhnya sebaik-baik tabi'in itu adalah orang yang bernama Uwais, ia memiliki orang tua, dan padanya terdapat kusta. Suruhlah dia untuk memohonkan ampun untuk kalian."


Sementara itu, dalam riwayat Ahmad disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda (yang artinya), "Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia (Uwais), mintalah doa dan istighfarnya. Dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi."

 

5. Mendapatkan pahala setara jihad fisabilillah atau berperang di jalan Allah Subhanahu wa ta’ala

 

Jihad di medan perang merupakan perbuatan yang tidak mudah sehingga berat bagi sebagian manusia. Hal tersebut dikarenakan berperang di jalan Allah tidak diketahui waktu berakhirnya. Berperang di jalan Allah memiliki kesamaan dengan mengurus kedua orangtua yang sudah lanjut usia. Waktu berakhirnya pun tidak diketahui. Sehingga pahalanya setara dengan pahala jihad fisabilillah atau berperang di jalan Allah Subhanahu wata ‘ala.

 

Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

 

عن عَبْد اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم فَاسْتَأْذَنَهُ فِى الْجِهَادِ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَحَىٌّ وَالِدَاكَ؟ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ 

 

Artinya: “Dari sahabat Abdullah bin Amr bin Ash ra, seorang sahabat mendatangi Rasulullah saw lalu meminta izin untuk berjihad. Rasulullah saw bertanya, ‘Apakah kedua orang tuamu masih hidup?’ ‘Masih,’ jawabnya. Rasulullah saw mengatakan, ‘Pada (perawatan) keduanya, berjihadlah!” (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).

 

6. Mendapatkan karunia umur panjang dan keberkahan rizki

 

Orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya akan mendapatkan karunia umur Panjang dan rizki yang berkah dari Allah Subhanahu wata’ala. Hal ini sesuai dengan Sabda Nabi Shallalallahu 'alaihi wasallam yakni,

 

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُمَدَّ فِي عُمْرِهِ، وَيُزَادَ فِي رِزْقِهِ، فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ، وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

 

 Artinya, “Dari sahabat Anas bin Malik ra, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, ‘Siapa saja yang ingin dipanjangkan umurnya dan bertambah rezekinya, hendaklah ia berbakti kepada kedua orang tuanya dan menyambung silaturahim.” (HR Ahmad)

 

7. Dianugerahi anak yang berbakti

 

Ketika kita berbakti kepada orang tua, maka pahala yang akan diberikan oleh Allah Subhanahu wata’ala pun akan memberikan kita anak yang kelak berbakti terhadap diri kita sebagai orang tuanya. Karena seorang anak adalah gambaran orang tuanya. 

 

Rasulullah Shallalallahu 'alaihi wasallam bersabda,


 بِرُّوا آبائكم تبرُّكم أبنائكم


Artinya: ''Berbuat baiklah kamu terhadap ibu dan bapakmu, niscaya anak-anakmu akan berbuat baik terhadapmu.'' (HR Thabrani).


Apabila seseorang itu bisa berbakti terhadap orang tuanya, maka kelak ia pun akan mendapatkan hal serupa dari anaknya yakni anak yang akan berbakti kepadanya.


Share :


Jazakalloh Khoir Telah Menjadi Bagian Jaringan Penyebar Media ARRISALAH.ID