Membentuk Generasi Cerdas, Sholeh, Muslih Waj'alna Lil Muttaqina Imama

 Cucu Ulama’ Karismatik Dunia Berkahi Ar-Risalah di Bulan Suci Ramadlan

Cucu Ulama’ Karismatik Dunia Berkahi Ar-Risalah di Bulan Suci Ramadlan

Bandung Barat- Ar-Risalah Cisarua


Senin(27/3), bertepatan dengan hari ke-5 di bulan suci Ramadlan 1444 H, Pesantren Ar-Risalah diberkahi dengan kunjungan Syeikh Umar Muhammad Rajab yang merupakan cucu dari seorang ulama’ karismatik dunia, Syeikh Rajab Subhi Dieb. Beliau (Syeikh Rajab) juga merupakan mufti negeri Suriah yang terkenal dengan kewaliannya, merupakan pimpinan Thoriqoh Naqsabandiyah, serta merupakan guru mulia dari syaikhina wa murobbi ruhina, Dr. KH. Mohammad Rofiqul A’la, Lc., MA.

 

Kedatangan Syeikh Umar Muhammad Rajab, ulama yang memiliki paras muka mirip dengan sang kakek ini, merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Pondok Pesantren Ar-Risalah. Selain karena bisa bersilaturahmi serta mendapat limpahan berkah, Syeikh Umar juga memberikan nasihat yang kalimat demi kalimatnya bagaikan hujan yang menyirami setiap hati dengan cahaya keimanan. Tentu saja, hal tersebut merupakan sebuah modal berharga untuk meraih kesuksesan beramal, baik di bulan suci ramadlan ini, maupun di bulan-bulan setelahnya.

 

Acara yang berlangsung di lantai utama Masjid Al-Habibul Mustofa tersebut dihadiri oleh para santri, serta jajaran asatidz Pondok Pesantren Ar-Risalah. Turut serta juga pimpinan Pondok Pesantren Ni’matullah Kasikan, Riau, Buya Muhibbut Thobari, yang merupakan sahabat karib Abah ketika menuntut ilmu di Damaskus, Suriah. Sedangkan yang bertindak sebagai penterjemah adalah al-Hafidz Kh. Misbahuddin, Lc, yang juga merupakan alumni Suriah dan murid dari Syeikh Muhammad Rojab Dieb.

 

Syeikh Umar mengawali nasihatnya dengan mengucapkan terimakasih kepada Abah, Buya, kyai Misbah, asatidz, dan kepada orang-orang yang telah memuliakan beliau, orang tuanya (Syeikh Dr.Muhammad Rajab Dieb), dan kakeknya (Syeikh Rajab Dieb Subhi), karena telah memberikan kesempatan untuk meletakkan batu pertama Masjid Al-Habibul Mustofa pada tahun 2019 silam.

 

Kemudian, beliau bertutur, “Awalnya, aku berkeinginan untuk mengangkat tema tentang Ramadlan. Akan tetapi, Syeikh Rofiq (Abah), menginginkan aku berbicara tentang Syeikh Rajab, yang dalam dirinya terdapat lautan kebaikan. Kebaikan yang sangat luas dan seakan tanpa batas”.

 

Syeikh Umar mengungkapkan bahwa, hal pertama yang diajarkan Syeikh Rajab Dieb kepada beliau adalah untuk menumbuhkan rasa cinta pada Indonesia. Bahkan, hal tersebut selalu diucapkan di pengajian-pengajian beliau, baik pengajian umum ataupun pengajian khusus.

 

“Alasan beliau mencintai Indonesia bukanlah karena hijaunya Indonesia serta indahnya bunga-bunga Indonesia. Namun, karena penduduknya yang baik dan yang beriman, serta karena pemerintahannya yang mencintai rakyat-rakyatnya”.

 

Syeikh Umar juga menambahkan:
“Alasannya adalah karena Indonesia adalah negeri yang penuh dengan ulama’ dan Allah memberi kemuliaan padaku untuk bertemu dengan Mbah Maimoen Zubair, Sarang, Rembang. 

 

Ketika Syeikh Rajab berpelukan dengan Mbah Moen, beliau berkata, "saya mencium bau kewalian dari Mbah Moen“.

 

“Di Indonesia juga karena ada Habib Luthfi Bin Yahya, Pekalongan. Syeikh Rajab senantiasa berpesan "setiap mengunjungi Indonesia, kunjungilah Habib Luthfi!’. Maka, kami pun mengunjunginya serta meminta pada beliau untuk didoakan”.
“Jadi, karena itulah kami mencintai Indonesia,” Jelas Syeikh Umar.


Selanjutnya, Syeikh Umar mengungkapkan bahwa sebenarnya mengelilingi Indonesia itu perjalanan yang melelahkan. Namun, karena cinta, lelah itu hilang. Sebagaimana jika kita mencintai Allah SWT, maka kita akan taat pada-Nya serta menjauhi larangan-Nya, serta jika kita mencintia Rasulullah SAW, kita akan mengikuti apa yang beliau suka dan menjauh dari yang beliau tidak suka.


“Syeikh Rajab juga mengajarkan untuk mencintai ulama dan keturunan-keturunan Nabi. Karena, Nabi bersabda, "al-‘ulama warotsatul anbiya’, ulama’ adalah pewaris para nabi“.


“Maka para pelajar! Jika kalian mengaharapkan keberkahan,sayangilah ulama’-ulama’ kalian.” Begitulah redaksi pesan Syeikh Umar untuk para santri Ar-Risalah.


Terakhir, Syeikh Umar menambahkan bahwa Syeikh Rojab tidak hanya mengajarkan dzikir kepada Allah SWT, tapi harus dzikir yang banyak kepada Allah SWT. Satu-satunya tempat mencintai ialah Allah. Jikalau ada cinta selain pada-Nya, maka kadar cintanya itu kurang.***


Share :


Jazakalloh Khoir Telah Menjadi Bagian Jaringan Penyebar Media ARRISALAH.ID