Membentuk Generasi Cerdas, Sholeh, Muslih Waj'alna Lil Muttaqina Imama

 Wasiat Sayyiduna Abu Bakar Kepada Sayyiduna Umar bin Khattab Tentang Pentingnya Menjaga Waktu

Wasiat Sayyiduna Abu Bakar Kepada Sayyiduna Umar bin Khattab Tentang Pentingnya Menjaga Waktu

Bandung Barat- Ar-Risalah Cisarua


Menjelang wafat, Sayyiduna Abu Bakar merekomendasikan Sayyiduna Umar bin Khattab untuk menjadi penggantinya sebagai khalifah. 


Selain itu, Sayyiduna Abu Bakar pun memberikan wasiat kepada Sayyiduna Umar tentang berharganya waktu. Sayyiduna Abu Bakar berwasiat:


“Wahai Umar, ketahuilah! Bahwa sesungguhnya Allah itu mempunyai amal-amal yang diberlakukan di waktu siang dan Allah tidak menerimanya di waktu malam. Dan Allah mempunyai amal-amal yang diberlakukan di waktu malam dan Allah tidak menerimanya di waktu siang, di setiap waktu ada amalnya sendiri, dan di setiap amal ada waktunya sendiri.”
Karena wasiat tersebut, Sayyiduna Umar bin Khattab tidak bisa tidur siang dan tidak nyenyak tidur malam. 


“Bagaimana aku bisa tidur di waktu malam, sedangkan di malam hari ada haknya Allah yang jika tidak aku ambil ia akan hilang, dan bagaimana bisa aku tidur di siang hari, sedangkan ada hak rakyatku yang terabaikan?” Jawab Sayyiduna Umar ketika ditanya oleh salah seorang sahabat.


Abdul Aziz bin Abi Rawwad bermimpi bertemu dengan Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam, dan beliau berkata, “Wahai Rasul, wasiati aku.” Nabi menjawab, “Siapa saja yang hari ini lebih baik dari kemarin, maka ia orang yang beruntung. Siapa saja yang hari ini sama seperti kemarin, maka ia adalah orang yang merugi. Dan siapa saja yang hari ini lebih buruk dari kemarin, maka ia adalah orang yang celaka.”


Allah Swt berfirman,


‎يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ


Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah disiapkannya untuk hari esok; dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Qs. [59]: 18)


Oleh karena itu, bagaimana tugas kita sebagai seorang mukmin?


Tugas seorang mukmin yakni menjaga waktu-waktu yang diberi keutamaan oleh Allah Swt dengan meningkatkan ke-ruhaniyah-nya. 


Sebagai contoh, “Andaikan manusia mengerti tentang apa yang Allah berikan pada sholat Isya’ dan Subuh berjama’ah pasti mereka akan mendatanginya walau dengan merangkak.” Hal ini dikarenakan waktu tersebut memiliki keutamaan  yakni shalat berjamaah Isya’ dan Subuh seperti menjalankan ibadah qiyamul lail semalam penuh.

 

Sesuai sabda Rasulullah Saw yang artinya:


"Barang siapa shalat Isya berjamaah, maka ia bagaikan shalat (sunah) setengah malam, dan barang siapa shalat Subuh secara berjamaah, maka ia bagaikan shalat (sunah) semalam penuh." (HR Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi).


Semoga kita semua Allah Swt berikan karunia kemampuan untuk menjaga waktu agar dijauhkan dari hal yang sia-sia dan diberikan kemampuan untuk menjaga waktu dengan amalan-amalan yang dicintai Allah Swt, aamiin.***


Share :


Jazakalloh Khoir Telah Menjadi Bagian Jaringan Penyebar Media ARRISALAH.ID