Membentuk Generasi Cerdas, Sholeh, Muslih Waj'alna Lil Muttaqina Imama

Dua Peristiwa Penting Di Bulan Rajab

Bandung Barat- Ar-Risalah Cisarua

 

Peristiwa terjadi tentu tidak terlepas dari pembuat skenarionya yakni Allah SWT. Allah memilih bulan Rajab dan di sana terdapat kemuliaan dan keberkahan zaman atau peristiwa. Hal ini dikarenakan Allah SWT mustahil membuat sesuatu tanpa kandungan hikmah di dalamnya. Dua peristiwa penting tersebut yakni,

 

1.         Malam Jum’at tanggal 10 Rajab

Pada malam ini terjadi peristiwa berpindahnya Nur Nabi Muhammad Saw dari punggung Abdullah bin Abdul Muthalib ke rahim Aminah binti Wahab atau disebut wiladah pertama.

 

2.         Isra’ Mi’raj

Kemuliaan bulan Rajab semakin bertambah dengan peristiwa monumental yakni peristiwa Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad Saw dari Masjidil haram di Makkah menuju Masjidil Aqsha di Palestina. Kemudian dilanjutkan dari Masjidil Aqsha menuju Sidratil Muntaha untuk menghadap Allah SWT sang pencipta alam semesta.

 

Berikut kisah perjalanan Rasulullah Saw diceritakan al-Imam Sayyid Muhammad bin Alawy Al-Maliky Al-Hasani dalam Kitab Al-Anwaarul Bahiyyah dan Dzikrayaat wa Munaasabaat. Ketika Nabi turun dari Buraq, beliau mengikatnya pada salah satu sisi pintu masjid, yakni empat dimana biasanya Para Nabi mengikat Buraq di sana.

 

Kemudian beliau masuk ke dalam masjid bersama Malaikat Jibril masing-masing sholat dua rakaat. Setelah itu dalam satu kedipan mata tiba-tiba masjid sudah penuh dengan sekumpulan manusia. Ternyata mereka adalah para Nabi sebelum Nabi Muhammad Saw yang diutus oleh Allah SWT. Kemudian dikumandangkanlah adzan dan iqamah. Lantas mereka berdiri bershof-shof menunggu siapakah yang akan mengimami mereka. Kemudian Malikat Jibril memegang tangan Rasulullah Saw lalu menyuruh beliau untuk maju dan mereka semua sholat dua rakaat dengan Rasulullah Saw sebagai imam.

 

Beliaulah imam (pemimpin) para Anbiya' dan Mursalin. Setelah mengimami sholat bersama para Nabi, Rasulullah Saw merasa haus. Lalu Jibril membawa dua wadah berisi khamar dan susu. Rasulullah Saw memilih wadah berisi susu lantas meminumnya. Kemudian Jibril berkata: "Sungguh engkau telah memilih kefitrahan yaitu al-Islam. Jika engkau memilih khamar niscaya umatmu akan menyimpang dan sedikit yang mengikuti syariatmu."

 

Kemudian setelah beliau menyempurnakan segalanya, maka tiba saatnya beliau melakukan Mi'raj yakni naik bersama Malaikat Jibril menembus langit satu persatu sampai akhirnya berjumpa dengan Khaliq-nya.

 

Hasil pembicaraan Rasulullah Saw dengan Allah SWT yaitu beliau dan umatnya mendapat perintah sholat lima waktu. Semula Allah SWT memerintahkan sholat sebanyak 50 waktu dalam sehari semalam. Kemudian Nabi Muhammad Saw meminta keringanan hingga akhirnya menjadi 5 waktu.

 

Perintah sholat 50 waktu tersebut kemudian diceritakan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam ke Nabi Musa a.s. di langit keenam sesuai menghadap Allah SWT.

 

Mufasir Jalaluddin al-mahalli dalam kitab 'Tafsir Jalalain' menerangkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam mengatakan Allah Subhanahu wa ta'ala mewahyukan kepada beliau secara langsung. Allah Ta'ala telah mewajibkan kepada Nabi 50 kali sholat untuk setiap hari. Setelah itu Nabi turun ke tempat Nabi Musa a.s. di langit keenam. Nabi Musa a.s. bertanya kepada Nabi Muhammad Saw, "Apakah yang diwajibkan oleh Rabbmu atas umatmu?"

 

Nabi Muhammad menjawab, "Lima puluh kali sholat untuk setiap harinya."

 

Nabi Musa berkata, "Kembalilah kepada Rabbmu, lalu mintalah keringanan dari-Nya karena sesungguhnya umatmu niscaya tidak akan kuat melaksanakannya, aku telah mencoba Bani Israil dan telah menguji mereka."

 

Rasulullah Saw kembali kepada Allah, lalu memohon, "Wahai Rabbku, ringankanlah untuk umatku."

 

Maka Allah meringankan menjadi 5 waktu kepada Nabi Muhammad. Lalu Nabi Muhammad kembali menemui Nabi Musa dan Nabi Musa bertanya, "Apakah yang telah kamu lakukan?"

 

Nabi Muhammad menjawab, "Allah telah meringankan lima waktu kepadaku." Nabi Musa berkata, "Sesungguhnya umatmu niscaya tidak akan kuat melakukan hal tersebut, maka kembalilah lagi kepada Rabbmu dan mintalah keringanan untuk umatmu kepada-Nya."

 

Lalu Rasulullah Saw melakukan saran Nabi Musa, hingga akhirnya Allah SWT berfirman, "Wahai Muhammad, sholat 5 waktu itu untuk tiap sehari semalam, pada setiap sholat berpahala 10 sholat, maka itulah 50 kali sholat. Dan barang siapa yang berniat untuk melakukan kebaikan, kemudian ternyata ia tidak melakukannya dituliskan untuknya pahala satu kebaikan. Dan jika ternyata ia melakukannya, dituliskan baginya pahala 10 kali kebaikan. Dan barang siapa yang berniat melakukan keburukan, lalu ia tidak mengerjakannya maka tidak dituliskan dosanya. Dan jika ia mengerjakannya maka dituliskan baginya dosa satu keburukan."

 

Setelah itu Nabi Muhammad Saw turun ke tempat Nabi Musa dan diceritakan hal itu kepadanya. Nabi Musa berkata, "Kembalilah kepada Rabbmu, lalu mintalah kepada-Nya keringanan untuk umatmu, karena sesungguhnya umatmu tidak akan kuat melaksanakannya. Dan Rasulullah menjawab, Aku telah mondar-mandir kepada Rabbku hingga aku malu terhadap-Nya.”

 

Sungguh merupakan nikmat dan anugerah yang luar biasa bagi umat muslim, di mana Allah memanggil Nabi-Nya secara langsung untuk memberikan dan menentukan perintah ibadah yang sangat mulia ini. Cukup kiranya hal ini sebagai kemuliaan ibadah sholat. Sebab ibadah lainnya diperintah hanya dengan turunnya wahyu kepada beliau, namun tidak dengan ibadah sholat. Allah memanggil hamba yang paling dicintainya yakni Nabi Muhammad Saw ke hadirat-Nya untuk menerima perintah ini.

 

Dari kisah Isra dan Mi'raj nya Nabi Muhammad Saw ada dua hal penting yang perlu kita perhatikan karena ini menjadi dalil;

 

1). Adanya pertemuan antara orang yang masih hidup dengan orang yang sudah meninggal dunia. Hakikatnya bahwa orang-orang sholeh, para nabi, rasul, dan aulia mereka hidup di sisi Allah SWT.

 

2). Bahwa orang yang sudah meninggal dunia bisa memberi kemanfaatan bagi orang yang masih hidup.***


Share :


Jazakalloh Khoir Telah Menjadi Bagian Jaringan Penyebar Media ARRISALAH.ID