بسم الله الرحمن الرحيم
AcaraSaturday, 27 May 2023 21:19 WIB

Pelajar Nahdlatul Ulama Kumpul Di Ar-Risalah, Ada Apa?


admin.  

Bandung Barat- Cisarua Ar-Risalah

 


Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Kabupaten Bandung Barat (PC IPNU KBB) menggelar Konferensi Cabang yang ke-5 di Pondok Pesantren Ar-Risalah Cisarua pada Sabtu (27/05).

 


Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh kader IPNU se Bandung Barat dan turut hadir KH Aa Maulana ZA (Rois Syuriah PCNU Bandung Barat), Cecep Nedi (Dewan Penasihat PC GP Ansor Bandung Barat), Zaki Mubarok (Ketua PC GP Ansor Bandung Barat), Regi Ahmad (Ketua PW IPNU Jawa Barat), Ajengan Sany Imron (Pengurus PW IPNU Jawa Barat), AKP Asep Dodi Hermawan SH MH (Kasatintelkam Polres Cimahi), KH Ahmad Ali Sururi (Pengasuh Pondok Pesantren Manba'ul Falah), dan Dr KH Mohammad Rofiqul A’la Lc MA selaku tuan rumah (Pengasuh Pondok Pesantren Ar-Risalah). 

 


Dalam sambutannya, pengasuh Pondok Pesantren Ar-Risalah Dr KH Mohammad Rofiqul A'la atau yang biasa disapa Abah menyampaikan rasa bahagianya karena ini merupakan kali ketiga Ar-Risalah menjadi tuan rumah acara ke-NU-an yang sebelumnya yakni Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan GP Ansor Bandung Barat dan Silaturahmi Lembaga Dakwah PWNU Jawa Barat dengan LD-PCNU dan RMI NU se-Bandung Raya.

 


“Ahlan Wa Sahlan, selamat datang di Pondok Pesantren Ar-Risalah. Kami sangat bahagia, ini bukan kalimat pemanis, tapi kami benar-benar sangat bahagia karena dipilih untuk menjadi tuan rumah Konferensi Cabang V PC IPNU Kabupaten Bandung Barat.” ujarnya. 

 


“Kami sama sekali tidak merasa direpotkan, karena kami ingin dianggap oleh guru kami KH Hasyim Asy’ari, kami ingin di anggap oleh guru-guru Nahdalatul Ulama sebagai murid-murid beliau”, lanjut Abah. Beliau lantas mengatakan sebuah hadits yang berbunyi ‘Kullu sababin wa nasabin, munqothi yaumal qiyamah illa sababi wa nasabi’. Bahwa yang namanya sebab dan nasab itu akan terputus pada hari kiamat, kecuali sebabku dan nasabku,” tambah murid Mbah Maimoen Zubair itu.

 


Poin ke dua yang beliau sampaikan juga merupakan penutup dari sambutannya yaitu ada pelajaran penting yang bisa diambil hikmahnya dari seorang Aa Maulana yang berkenan hadir dan kumpul bersama dalam acara konfercab padahal beliau ditunggu kehadirannya di PCNU .

 

“Kita harus malu kalau males-malesan, beliau itu merupakan contoh untuk kita, semalam itu beliau pulang jam 12 malam lebih dan sekarang bisa berkumpul dengan kita, kesemangatan ini memberikan contoh untuk kita untuk lebih semangat lagi dalam berkhidmah di Nahdlatul Ulama," pungkasnya.***